1. Pengertian
Inkuiri berasal dari bahasa Inggris inquiry yang dapat diartikan sebagai proses bertanya dan mencari tahu jawaban terhadap pertanyaan ilmiah yang diajukannya. Pertanyaan ilmiah adalah pertanyaan yang dapat mengarahkan pada kegiatan penyelidikan terhadap objek pertanyaan.
Piaget (dalam Sund & Trowbridge, 1973) menyatakan bahwa inkuiri sebagai pembelajaran yang mempersiapkan situasi bagi anak untuk melakukan eksperimen sendiri, dalam arti luas ingim melihat apa yang terjadi, ingin melakukan sesuatu, ingin menggunakan simbol-simbol dan mencari jawaban atas pertanyaan sendiri,menghubungkan penemuan yang satu dengan penemuan yang lain, dan membandingkan apa yang ditemukan dengan yang ditemukan orang lain.
Belajar dalam pembelajaran inkuiri diartikan sebagai perolehan konsep melalui insight terhadap pengalaman-pengalaman yang direspon oleh pancaindra dan dikonstruksi menjadi kategori-kategori dan pengkodean pada suatu skema atau struktur kognitif dalam otak.
2. Ciri-ciri utama
a. Menekankan aktivitas siswa secara maksimal untuk mencari dan menemukan.
b. Seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan menemukan jawaban sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan.
c. Bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berpikir secara sistematis, logis dan kritis.
3. Prinsip
Model pembelajaran inkuiri merupakan pembelajaran yang menekankan pada perkembangan kemampuan intelektual anak, sehingga ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan oleh setiap guru dalam menggunakan pembelajaran tersebut. Menurut Sanjaya (2006) prinsip-prinsip tersebut adalah:
a. Berorientasi pada pembelajaran intelektual. Criteria keberhasilan siswa dalam pembelajaran dengan model ini adalah sejauh mana siswa melakukan aktivitas mencari dan menemukan sesuatu melalui proses berpikir.
b. Prinsip interaksi. Guru harus mampu berinteraksi untuk mengarahkan siswa mengembangkan kemampuan berpikirnya.
c. Prinsip bertanya. Guru harus memiliki kemampuan untuk bertanya dalam setiap langkah inkuiri.
d. Prinsip belajar untuk berpikir. Adalah pemanfaatan dan penggunaan otak secara maksimal (belajar berpikir logis dan rasional perlu didukung oleh pergerakan otak kanan.
e. Prinsip keterbukaan. Guru memberi kesempatan siswa untuk mengembangkan hipotesis dan dengan terbuka membuktikan kebenaran hipotesis yang diajukan.
4. Proses
Inkuiri tidak hanya mengembangkan kemampuan intelektual tetapi seluruh potensi yang ada, termasuk pengembangan emosional dan pengembangan ketrampilan. Menurut pendapat Dewey (dalam Hassard, 1992); Naylor dan Diem (dalam Soetjipto, 1997), proses inkuiri meliputi penerimaan dan pendefinisian masalah, pengembangan hipotesis, pengumpulan data, pengujian hipotesis dan penarikan kesimpulan.
5. Peran guru
Menurut Gulo (2002), peranan guru dalam pembelajaran model inkuiri adalah sebagai:
a. Motivator → memberi rangsangan supaya siswa aktif dan gairah berpikir.
b. Fasilitator → menunjukkan jalan keluar jika ada hambatan dalam proses berpikir siswa.
c. Penanya → untuk menyadarkan siswa dari kekeliruan yang mereka perbuat dan memberi keyakinan kepada diri sendiri.
d. Administrator → bertanggung jawab terhadap seluruh pembelajaran di kelas.
e. Pengarah → memimpin arus kegiatan berpikir siswa pada tujuan yang diharapkan.
f. Manajer → mengelola sumber belajar, waktu dan organisasi kelas.
g. Rewarder → memberi penghargaan pada prestasi yang dicapai dalam rangka peningkatan semangat heuristic.
6. Jenis inkuiri
a. Inkuiri terbimbing (guided inquiry)
Dalam inkuiri terbimbing, Guru yang mengajukan pertanyaan untuk diinvestigasi. Paling tepat diimplementasikan di jenjang pendidikan rendah misalnya TK, SD atau SMP.
b. Inkuiri terbuka (open inquiry)
Siswa mengajukan pertanyaan sendiri.
7. Kelebihan dan kelemahan
Menurut Jerome Bruner (dalam Amien, 1987), Sanjaya (2006) dan Soetjipto (1997) kelebihan penggunaan model inkuiri adalah:
a. Siswa akan mengerti konsep-konsep dasar dan ide-ide dengan lebih baik.
b. Membantu dalam menggunakan ingatan dan transfer kepada situasi pembelajaran yang baru.
c. Mendorong siswa untuk berpikir dan bekerja atas inisiatif sendiri.
d. Mendorong siswa untuk berpikir intuitif dan merumuskan hipotesisnya sendiri.
e. Membuat situasi proses belajar menjadi lebih merangsang.
f. Menekankan kepada pengembangan aspek kognitif, afektif dan psikomotor secara seimbang.
g. Mengembangkan ketrampilan pemikiran kritis siswa dan meningkatkan literasi ilmiah.
h. Membantu siswa menjadi pemikir ilmiah serta merangsang minat siswa dalam meneliti isu-isu.
i. Memberi ruang kepada siswa untuk belajar sesuai dengan gaya belajar mereka.
j. Sesuai dengan perkembangan psikologi belajar modern.
k. Dapat melayani kebutuhan siswa yang memiliki kemampuan di atas rata-rata.
Sedangkan kelemahannya diungkapkan oleh Sanjaya (2006) dan Marsh (dalam Soetjipto, 1997) adalah:
a. Kadang-kadang dalam mengimplementasikannya, memerlukan waktu yang panjang sehingga guru sering sulit menyesuaikannya dengan waktu yang telah ditentukan.
b. Model ini memerlukan proses mental yang berbeda, seperti perangkat analitik dan kognitif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar